Duel keras antara Persija Jakarta dan Persib Bandung yang dalam beberapa
tahun ke belakang ini kerap mendapat julukan 'duel klasik' Indonesia
urung digelar, pasalnya skuat Maung tidak hadir di tempat pertandingan,
stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kejadian memalukan
penyerangan terhadap rombongan Persib yang sedang menuju GBK menjadi
alasan di balik batalnya duel tersebut. Akibat serangan itu, bus yang
ditumpangi pasukan Biru-Putih mengalami kerusakan dengan jendela pecah
di beberapa bagian karena tindakan pelemparan oknum yang diduga berasal
dari suporter Persija.
Sergio van Dijk kepada Goal Indonesia menuturkan ofisial dan pemain Persib dalam kondisi baik-baik saja tidak mengalami luka serius.
"Semua
pemain dan ofisial baik2 aja katanya. Tidak ada yang terluka atau tidak
ada cedera serius hanya lecet di beberapa bagian terkena pecahan kaca,"
kata Sergio.
"Kami
dihujani lemparan batu-batu besar, sangat jelas mereka datang untuk
menyakiti, bukan menakuti. Terlalu gila bahkan ada yang membawa bom
molotov."
"Ini keterlaluan, mereka berusaha membunuh kami. "
"Saya
dengar Persija minta kemenangan WO. Sama sekali tidak menghargai. Saya
kira mungkin mereka butuh poinnya agar terhindar dari degradasi," tandas
Sergio.
Kejadian
gagalnya Persib menuju stadion pertandingan melawan Persija sebelumnya
pernah terjadi pada 4 September 2005. Pada saat itu pendukung
kesebelasan Persija menduduki lapangan stadion Lebak Bulus hingga
manajemen klub enggan berspekulasi terkait keamanan pemain hingga
menolak bertanding.
Sebagai buntut dari peristiwa tersebut, Persija dianugerahi kemenangan W.O 3-0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih telah mengunjungi blogg ini,berkomentarlah dengan kata-kata sopan dan bijak,jika isi blogg ini kurang baik saya minta maaf dan harap maklum karena saya baru di dunia blogger