Menurut Radja, pelatih timnas Belgia saat ini terkesan menafikan pemain-pemain yang bermain di Serie A.

Gelandang Cagliari, Radja Nainggolan masih belum memutuskan akan berlabuh ke klub mana musim kompetisi depan.

Meski begitu, pemain keturunan Indonesia ini memastikan dari begitu banyak tawaran yang datang, dia tidak mencari sekadar uang tapi yang terpenting adalah kelangsungan karirnya di masa depan.

“Saya masih fokus untuk tetap latihan, karena saat ini masa transfer pemain juga masih tutup, jadi saya belum bisa bicara banyak soal itu. Tentu saja, saya masih sebagai pemain Cagliari, dan apakah saya akan bertahan musim depan di Cagliari itu tergantung bagaimana visi klub ke depan. Kalau misalnya, Cagliari menawarkan sebuah konsep yang bagus untuk berkembang ke depan, tentu saya akan bertahan di Cagliari. Belum pasti, dan semuanya masih terbuka (peluang pindah dan bertahan). Namun, tentu saja saya harus mempertimbangkan juga karir saya ke depan,” ujarnya di Hotel JW Marriot, Medan, Sabtu (22/6).

Radja yang didampingi manajernya, Febi Lubis dan promotor kedatangannya ke Indonesia, Wide mengakui memang banyak tawaran datang kepadanya. Termasuk, tawaran menggiurkan dari klub Liga Inggris, Southampton. Menurutnya, dari semua tawaran klub elit Eropa sebut saja Inter Milan, Juventus dan lainnya, The Saints-julukan Southampton, memberikan nilai uang tertingggi.

“Sejujurnya sampai sekarang ini, Southampton yang memberikan tawaran yang paling tinggi dari semua klub yang memberikan tawaran. Tapi saya bermain bola bukan semata mencari uang, saya mencari karir ke depan yang itu tentu menjadi prioritas saya. Dan, Southampton adalah pilihan terakhir saya. Tapi ya kita lihat saja nanti. Karena sebenarnya saya tidak masalah harus pindah ke Inggris sepanjang itu demi karir sepakbola saya.  Saat ini semuanya masih terbuka (peluang manapun),” bebernya.

Pilihan pindah ke Liga Inggris sejatinya memang penting, terutama saat harus berhadapan dengan persoalan peluang membela tim nasional Belgia. Radja memang belum punya kesempatan banyak memperkuat timnas. Menurutnya, sang pelatih timnas Belgia saat ini terkesan menafikan pemain-pemain Belgia yang bermain di Serie A.

Pemandu bakat yang ditugaskan untuk memantau pemain, acapkali tidak melihat ke Italia. Hanya saja, dia memastikan belum faktor ini tidak membuatnya akan segera melabuhkan karir di Inggris. “Ya itu benar, pemantauan pemain lebih banyak di Liga Inggris atau Spanyol. Jadi perhatian Serie A kurang,” lanjutnya.

Dia menyebutkan, belum bisa berprestasi bersama Cagliari ada beberapa faktor. Namun yang paling utama adalah kesulitan untuk tampil di hadapan fans Cagliari sendiri. Lantaran, Stadion milik Cagliari, Is Arena dianggap kurang memadai oleh Lega Calcio.

“Ini salah satu problem terbesar yang harus kami hadapi. Kami punya stadion tapi belum diakui standarnya. Jadi kadang harus main laga kandang seperti tandang,” timpalnya.

Sebagai pemain yang masih berusia 25 tahun, Radja punya impian ingin bermain di klub-klub besar Eropa. Namun, sulit baginya menyebutkan satu nama klub yang menjadi favoritnya.

“Sulit menyebutkan satu klub, karena atmosfernya hampir sama baik di Inggris, Italia bahkan Spanyol. Saya sebenarnya bisa saja berkostum Juventus tahun lalu. Tapi, banyak klub yang saya suka di Eropa. Sulit menentukan yang paling saya suka. Tapi kalau di Spanyol, saya suka Barcelona dari bagaimana mereka bermain bola sangat baik."

"Kalau di Italia paling baik ada Juventus itu sudah berbeda kelasnya. Liga Italiapun tidak sebaik tiga tahun lalu. Beberapa tim dengan keuangan yang enggak banyak seperti Milan malah bisa dibilang memulai dari nol lagi dan  mengalihkan menggunakan pemain muda. Jadi sulit menyebutkan satu klub favorit. Namun untuk pemain, saya suka Messi walau posisi kami berbeda. Saya rasa semua pemain dunia ingin sekali bermain dengan Messi,” ungkapnya.

Sementara itu, Febi Lubis menambahkan semua tawaran yang datang ke Radja tinggal bagaimana maunya Radja. “Semua keputusan tinggal di dia saja. Saat ini, transfer baru akan dibuka 1 Juli, makanya nanti dia akan kembali ke Italia untuk membicarakan semua. Jadi, kemana saja masih memungkinkan. Dari Medan ini, kami masih ada agenda ke Pekanbaru, kemudian tanggal 26 balik ke Jakarta, tanggal 28 ke Bali dan tanggal 1 pulang,” pungkasnya. (gk-38