Memilih 11 pemain terbaik Liverpool sepanjang masa bukanlah perkara
gampang. Dengan banyaknya pemain bagus yang kemampuannya mendekati
pemain lainnya, tentu pemain yang terpilih haruslah mereka yang beda
dari yang lain.
Apakah Sami Hyypia lebih baik daripada Jamie Carragher di posisi bek
tengah? Apakah Steven Gerrard masuk dalam daftar? Di mana Billy Liddell,
pemain yang tidak pernah memainkan sepakbola modern, layakkah dia
bersanding dengan pemain hebat lainnya? Kalau Anda diminta memilih satu
penjaga gawang berdasarkan raihan gelar yang diraihnya, akankah Anda
memilih Pepe Reina atau Ray Clemence?
Dalam menyambut kedatangan Liverpool ke Indonesia pada Juli ini,
GOAL.com Indonesia menyajikan Liverpool IX terbaik sepanjang masa.
Ray Clemen – Penjaga Gawang
Tak ada yang meragukan kehebatan Bruce Grobbleaar dan Pepe Reina
dalam mengawal gawang Liverpool. Namun kehebatan keduanya masih kalah
dibanding Ray Clemence. Nilai plus Clemence lainnya adalah dia lebih
banyak merasakan juara bersama The Reds.
Selama 14 tahun berkarier di Anfield dari 1967 hingga 1981, Clemence
membantu timnya meraih lima trofi Charity Shields, lima Divisi Utama,
satu Piala Liga, satu Piala FA, satu Liga Super Eropa, tiga Liga
Champions, dua Piala UEFA dan satu Piala Super Eropa.
Raihan trofi Grobbleaar bersama Liverpool tak beda jauh dengan
Clemence. Bedanya, dia hanya satu kali memenangi Liga Champions,
sedangkan Clemence tiga. Sementara Reina belum sekalipun memenangi trofi
kompetisi Eropa.
Dalam 665 penampilan untuk Liverpool, Clemence mencatat 335 clean
sheets. Prestasi gemilangnya dalam mengawal gawang The Reds terukir di
musim 1978/79, di mana dia hanya kebobolan 16 gol. Rekor langka itu baru
bisa dipecahkan Chelsea di musim 2004/05 dengan hanya kebobolan 15 gol.
Phil Neal – Bek Kiri
Selama 11 tahun membela panji Liverpool, Phil Neal total telah
mengumpulkan 11 medali juara. Raihan spektakuler itu hanya bisa dilewati
sayap kiri Manchester United Ryan Giggs.
Dalam 445 penampilan untuk The Reds, Neal memenangi delapan trofi
liga, lima Charity Shields, empat Piala Liga, empat Liga Champions, satu
Piala UEFA, dan satu trofi Piala Super Eropa. Dia masih satu-satunya
pemain Liverpool yang telah tampil di lima final kompetisi Eropa.
Meski berposisi sebagai bek, Neal cukup produktif dalam urusan
mencetak gol. Dia total mencetak 41 gol buat dan salah satunya adalah
gol penalti yang membawa Liverpool juara Liga Champions pada 19877. Neal
memainkan 417 pertandingan secara beruntun dan rekor itu masih bertahan
hingga kini.
Alan Hansen – Bek Tengah
Alan Hansen merupakan pemain penting bagi Liverpool dari 1977 hingga
1991. Selama 13 tahun membela The Reds, Hansen membantu klubnya meraih
delapan trofi liga, tiga Liga Champions, dua Piala FA dan enam Charity
Shields.
Bak batu karang, Hansen sangat kuat dalam bertahan. Kepiawaiannya
mengawal lini pertahanan membuat frustrasi para penyerang lawan. Meski
bernaluri defensif, dia masih bisa menyumbang delapan gol.
Bersama piala dan kemampuannya, Hansen masuk Liverpool XI sepanjang
masa untuk kepemimpinannya yang menginspirasi. Dia dipercaya menjadi
kapten pada 1986 ketika Liverpool menjadi klub ketiga yang mampu meraih
gelar ganda, yaitu Liga Inggris dan Piala FA.
Jamie Carragher – Bek Tengah
Siapa yang tak mengakui kehebatan Jami Carragher dalam menghalau
serangan lawan. Fans Liverpool pasti sepakat pemain yang memutuskan
gantung sepatu di musim 2012/13 kemarin layak masuk Liverpool XI
terbaik sepanjang masa.
Carragher sudah memperkuat Liverpool semenjak 1990 saat tergabung
dalam tim muda The Reds. Catatan titelnya hampir sama dengan Sami
Hyypia. Lahir dan besar di Merseyside, Carragher memulai debutnya di tim
utama Liverpool pada 1996. Dia merupakan pemain yang paling banyak
membela Liverpool nomor dua setelah Ian Callaghan dengan membukukan 737
penampilan.
Selama 17 tahun membela The Reds, Carragher membantu klub meraih satu
gelar Liga Champions edisi 2005, satu Piala FA dan satu Piala Liga pada
2001. Secara keseluruhan dia mengoleksi 10 medali dan memegang rekor
sebagai pemain Britannia Raya yang paling banyak tampil di kompetisi
Eropa.
Steve Nicol – Bek Kanan
Steve Nicol merupakan bagian dari kejayaan Liverpool di era 1980-an.
Selama 13 tahun memperkuat The Reds, Nicol membantu klub meraih liga
gelar Piala FA, empat Charity Shields dan Liga Champions edisi 1984. Dia
total mencetak 46 gol dari 468 penampilan.
Nicol merupakan suksesor Phil Neal di sisi sayap kanan. Kemampuannya
dalam bertahan membuat pertahanan Liverpool sulit ditembus dan
menggaransi keamanan bagi penjaga gawang.
Pemain yang akrab disapa Chico itu tergolong pemain serba bisa. Dia
bisa bermain di posisi bek kiri dengan sama baiknya. Kemampuannya itu
pun membuatnya diganjar dengan piala individual Pemian Terbaik 1898 oleh
Asosiasi Jurnalis Sepakbola Inggris [FWA].
Billy Liddel – Gelandang Kanan
Sangat sulit memang mengetahui kemampuan dari sosok Billy Liddel. Tak
seperti pemain lainnya yang masuk dalam daftar, kita tidak bisa melihat
aksi sang pemain. Namun begitu, dia masih merupakan salah satu pemain
paling berpengaruh dalam sejarah The Reds.
Dalam karier sepakbolanya yang dimulai saat Perang Dunia II meletus,
Liddel menandatangani kontrak pertama bersama Liverpool pada 1938 dengan
gaji £3 per pekan. Menyusul ditundanya liga akibat perang dunia, Liddel
baru membuat debut resminya untuk Liverpool apda 1945.
Selama 17 tahun membela The Reds, Liddel total membukukan 534
penampilan dan mencetak 228 gol. Dia merupakan pencetak gol keempat
terbanyak dalam sejarah Liverpool. Kendati sangat klinis di depan
gawang, Liddel hanya memenangi satu trofi liga dan Piala FA.
Meski sulit membayangkan kemampuan Liddel di sepakboa modern, dia
tetap pantas masuk daftar 11 skuat terbaik Liverpool sepanjang masa.
Bentuk tubuhnya yang atletis, kecepatan, dan kemampuannya bermain di
banyak posisi menjadi modal untuk tim mana pun di era mana pun.
Steven Gerrard – Gelandang Tengah
Sulit untuk tak memasukkan Steven Gerrard ke dalam daftar 11 skuat
terbaik Liverpool sepanjang masa. Salah satu pesepakbola terbaik dan
produk generasi emas, Stevie G telah dinominasikan beberapa kali untuk
Ballon d’Or dan Pemain Terbaik FIFA. Dia finis ketiga untuk Ballon d’Or
edisi 2005.
Untuk klub, Gerrard merupakan bagian dari tim fantastis Liverpool
musim 200/01 yang memenangi Piala Liga dan Piala FA, runner-up liga dan
Piala UEFA. Pada 2005, dia merupakan pemain kunci saat Liverpool
menjuarai Liga Champions dengan mencetak 13 gol.
Secara total, Gerard telah mencetak 159 gol dari 629 penampilan dan
dipercaya menjadi kapten tim. Permainanannya telah berubah dari yang
dulunya agresif menjadi lebih kepada mengontrol permainan. Namun itu tak
mengurangi pengaruhnya dalam permainan.
Masih mencari trofi Liga Primer Inggris pertamanya bersama Liverpool,
Gerrard tak diragukan lagi merupakan ikon Liverpool dan lebih dari
pantas untuk mendapatkan satu tempat di 11 skuat terbaik The Reds.
Grame Souness – Gelandang Tengah
Persis seperti Steven Gerrard, Graeme Souness merupakan bintang di
lini tengah Liverpool dan sangat pantas masuk dalam daftar ini.
Selama memperkuat Liverpool dari 1977-1984, Sounesss total mencetak
55 gol, dan memenangi lima gelar liga, tiga Liga Champions dan empat
Piala Liga.
Diplot sebagai pengganti Ian Callaghan, Souness langsung mencuri hati
Liverpudlian di tahun pertamanya ketika gol sepakan volinya mengalahkan
musuh bebuyutan Manchester United.
Lebih dikenal untuk distribusinya, Souness memiliki visi luar bisa
dan sentuhan ajaib. Meski dia tak mampu berbuat banyak sebagai pelatih,
Liverpudlian selalu mengenanya untuk permainannya yang enak ditonton di
atas lapangan.
John Barnes – Gelandang Kiri
John Barnes merupakan salah satu sayap terbaik yang pernah dimiliki
Liverpool. Piawai mengecoh lawan dan bertenaga kuda. Kinerjanya di atas
pemain-pemain lainnya.
Pria kelahiran Jamaika ini total membukukan 407 penampilan dan
mencetak 108 gol untuk The Reds. Musim terbaiknya terukir di 1989/90, di
mana dia mampu melesakkan total 28 gol. Torehan gol fantastis bagi
seorang pemain sayap.
Meski tak pernah mengenyam juara di kompetisi Eropa, Barnes
mengakhiri 11 tahun kariernya di Anfield dengan catatan mentereng: dua
gelar Liga Primer Inggris, dua Piala FA, tiga Charity Shield, dan satu
Piala Liga.
Kenny Dalglish – Penyerang
Kenny Dalglish lebih dari layak untuk masuk dalam Liverpool XI
sepanjang masa. Tak banyak striker yang memiliki kemampuan komplet
seperti pemain berjuluk King Kenny ini.
Selama 13 tahun kariernya di Liverpool yang gilang-gemilang, Dalglish
total melesakkan 172 gol dalam 515 penampilan. Torehan yang cukup
impresif, yang menjadikannya masuk enam besar daftar pencetak gol
terbanyak The Reds sepanjang masa.
Trofi-trofi mayor yang pernah dimenangi pemain asal Skotlandia ini
antara lain, enam gelar Liga Primer Inggris, empat Piala Liga, tiga Liga
Champions dan lima Charity Shields. Kecerdasan pengetahuannya pada
permainan membuatnya meraih sukses ketika dipercaya menjadi manajer The
Reds.
Ian Rush – Penyerang
Tak ada yang meragukan kemampuan Robbie Fowler di depan gawang lawan.
Pun dengan Michael Owen. Tapi siap yang bisa membantah kehebatan Ian
Rush?
Simak saja torehan golnya. Pemain asal Wales itu total melesakkan 346
gol yang diciptakannya dalam 660 penampilan. Koleksi golnya itu
menjadikannya pencetak gol terbanyak Liverpool sepanjang masa. Salah
satu anggota generasi emas Liverpool di era 1980-an ini meraih lima
trofi Divisi Satu, tiga Piala FA, lima Piala Liga, lima Charity Shields
dan dua trofi bergengsi Liga Champions.
Yang membuatnya beda dengan Fowler tak hanya dari jumlah gol yang dia
lesakkan tapi nalurinya mencetak gol. Hanya sedikit pemain yang lebih
fokus membuat dampak dan berhasil dibanding Rush, yang membuatnya berada
di depan striker The Reds lainnya.
Melihat Rush berduet dengan King Kenny sangat menakutkan, dan itu
mungkin masih akan demikian jika keduanya bermain bareng saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih telah mengunjungi blogg ini,berkomentarlah dengan kata-kata sopan dan bijak,jika isi blogg ini kurang baik saya minta maaf dan harap maklum karena saya baru di dunia blogger